Islam Spanyol: Konstruksi Politik, Kebangkitan Intelektual, Dan Tantangan Kemasyarakatan Dalam Perspektif Historis-Kritis
Abstract
Makalah ini membahas secara komprehensif dinamika sejarah Islam di Spanyol (Al-Andalus) dari tahun 711 hingga 1492 M dengan pendekatan historis-kritis, khususnya dalam tiga aspek utama: politik, intelektual, dan sosial kemasyarakatan. Secara politik, kekuasaan Islam di Andalusia menunjukkan pola transformasi yang kompleks, dimulai dari penaklukan oleh Thariq bin Ziyad, pendirian Emirat dan Kekhalifahan Córdoba, masa fragmentasi Muluk al-Thawa’if, hingga intervensi Dinasti Almoravid dan Almohad. Di ranah intelektual, Andalusia menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan yang memainkan peran vital dalam proses transfer ilmu dari dunia Islam ke Eropa melalui penerjemahan karya-karya ilmuwan Muslim ke dalam bahasa Latin. Tokoh-tokoh seperti Ibn Rushd, Al-Zahrawi, dan Ibnu Khaldun memberi kontribusi besar dalam bidang filsafat, kedokteran, dan ilmu sosial. Aspek sosial ditandai oleh praktik convivencia, yaitu koeksistensi antara Muslim, Yahudi, dan Kristen dalam masyarakat multikultural yang relatif harmonis, meskipun tidak lepas dari ketegangan. Studi ini menyimpulkan bahwa peradaban Islam di Andalusia bukan hanya tonggak penting dalam sejarah Islam dan Eropa, tetapi juga warisan peradaban yang menekankan toleransi, pluralisme, dan kolaborasi intelektual yang relevan hingga saat ini
Copyright (c) 2025 Itmamul Fahmi, Kholid Mawardi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.