Efektifitas Abu Daun Salak Dan Waterglass Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Lunak
Abstract
Masalah utama pembangunan konstruksi di tanah lunak adalah terbatasnya daya dukung dan penurunan tanah yang besar dan cenderung tidak seragam. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan baik kerusakan alam seperti tanah longsor maupun kerusakan pada konstruksi bangunan. Perlu dilakukan perbaikan tanah sebelum dilakukan pembangunan konstruksi diatas tanah lunak dengan metode stabilisasi. Stabilisasi tanah menggunakan bahan campuran diharapkan dapat meminimalisir sifat-sifat tanah yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak penggunaan abu daun salak dan waterglass. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji eksperimental di laboratorium. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Geoteknik Teknik Sipil UKI Toraja. Variasi abu daun salak dan waterglass yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variasi 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat tanah kering serta abu waterglass 4% dari berat air. Hasil pengujian CBR tanah tanpa bahan stabilisasi dengan Pemeraman 3,7,12 hari pada variasi 5% berturut-turut yaitu 3,17%, 4,16%, 5,04%. Pada variasi 7% sebesar 5,73%, 8,39%, 10,6%, dan pada variasi 10% sebesar 11,82%, 13,8%, 17,37%.
Copyright (c) 2025 Ermitha Ambun RD, Yohanis Bara Lotim, Regita O. Runtukahu, Yulienty Sarah Mapaliey

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.






